Senin, 15 Oktober 2012

keajaiban dunia



Ikan Duyung Pernah Hidup di Dunia!

Tidak Hanya Sekedar Mitos!
Tahun 1493, Christopher Columbus berlayar mendekati Haiti kepulauan Hawai, beserta para awak kapalnya melihat tiga mahluk aneh, yang muncul di permukaan laut luas dekat sebuah gugusan karang.
Mereka keheranan, tatkala melihat wajah dan bentuk fisik mahluk tersebut. separuh badan seperti manusia. Berlainan sekali dengan mahluk yang telah mereka kenal, di muka bumi ini. Ketika mereka mencari jawaban dari rasa keheranan itu, ketiga makhluk tersebut keburu menghilang ke dalam lautan luas, meninggalkan para awak kapal yang bengong kebingungan.

keajaiban dunia



Ikan Duyung Pernah Hidup di Dunia!

Tidak Hanya Sekedar Mitos!
Tahun 1493, Christopher Columbus berlayar mendekati Haiti kepulauan Hawai, beserta para awak kapalnya melihat tiga mahluk aneh, yang muncul di permukaan laut luas dekat sebuah gugusan karang.
Mereka keheranan, tatkala melihat wajah dan bentuk fisik mahluk tersebut. separuh badan seperti manusia. Berlainan sekali dengan mahluk yang telah mereka kenal, di muka bumi ini. Ketika mereka mencari jawaban dari rasa keheranan itu, ketiga makhluk tersebut keburu menghilang ke dalam lautan luas, meninggalkan para awak kapal yang bengong kebingungan.

keajaiban dunia


Binatang Selain Burung Gagak, Yang Mengetahui Sinyal Kematian.
Ketika seekor semut mati, teman-teman yang satu sarang dengannya bisa segera mengetahuinya. Oleh karena itu, resiko penyerangan terhadap koloni semut bisa sedikit dikurangi. Namun bagaimana semut bisa tahu bahwa temannya akan mati?
Adalah suatu teori ilmiah yang menjelaskan hal ini. Semut matimelepaskan zat kimia yang dihasilkan oleh dekomposisi seperti asam lemak yang memberitahukan tanda kematian pada koloni semut lainnya.
Namun teori ini kemudian terbantahkan oleh hasil riset terbaru, Dong Hwan Choe.
“Semut bisa mengetahui temannya akan mati karena adanya mekanisme berbeda yang tersembunyi di balik necrophoresis yang menyingkirkan salah satu semut pada suatu koloni dalam satu sarang yang sama”, kata Choe seperti dikutip dari Live Science, Kamis, 7 Mei 2009.
Kematian atau zat mati. Sementara semut hidup selain memiliki zat tersebut, juga memiliki zat kimia lain yang berhubungan dengan kehidupan atau disebut dengan ‘zat hidup’.
Ketika seekor semut mati, tingkat zat hidup mereka akan berkurang atau bahkan menghilang sama sekali, sehingga yang tersisa hanyalah zat mati.
Jadi hal ini dikarenakan semut yang mati tidak lagi mengeluarkan bau yang sama dengan semut yang hidup, bukan karena mereka mengeluarkan zat baru pada saat setelah mereka mati“, akhiri Choe.